Beberapa faktor bisa meningkatkan risiko terjadinya refluks, yakni naiknya asam lambung dari perut menuju kerongkongan. Kondisi ini menyebabkan rasa nyeri seperti terbakar di sekitar dada, tenggorokan dan kerongkongan.
Refluks terjadi ketika katup yang menghubungkan lambung dengan kerongkongan tidak menutup sempurna. Tidak diketahui pasti apa penyebabnya, namun beberapa hal yakni kebiasaan merokok, kehamilan dan obesitas merupakan faktor risiko yang bisa memicunya.
Meski memiliki faktor-faktor risiko tersebut, seseorang tetap bisa mencegah terjadinya refluks atau setidaknya mengurangi risikonya. Dikutip dari Foxnews, Kamis (11/11/2010), beberapa hal yang bisa mempengaruhi refluks asam lambung adalah sebagai berikut.
1. Posisi dan postur tubuh mempengaruhi refluks
Berbaring bisa menyebabkan refluks makin parah dan berlangsung lebih lama, sehingga dianjurkan untuk tetap duduk atau berdiri. Untuk mencegah terjadinya refluks saat tidur atau berbaring, manfaatkan efek gravitasi dengan memposisikan kepala sedikit lebih tinggi.
Kadang-kadang refluks juga terjadi saat sedang membungkuk. Posisi ini memberi tekanan pada perut sehingga asam lambung lebih mudah mengalami refluks.
2. Pakaian longgar mengurangi risiko refluks
Tekanan di daerah perut merupakan salah satu pemicu terjadinya refluks. Oleh karena itu hindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat jika sering mengalami refluks.
3. Olahraga meredakan gejala refluks
Segala jenis olahraga terutama latihan kardiovaskular bisa dilakukan untuk mengurangi gejala refluks asam lambung. Olahraga juga membantu mengurangi berat badan, yang juga termasuk salah satu faktor risiko refluks.
4. Hernia hiatus bisa memicu refluks
Ketika sebagian isi perut menonjol melewati diafragma atau pembatas dengan rongga dada, kondisi ini disebut hernia hiatus. Jika bagian yang menonjol ukurannya mencapai 3-4 cm, maka asam lambung bisa terjebak dan lebih berisiko untuk mengalami refluks.
5. Makan sesaat sebelum tidur menyebabkan refluks
Efek gravitasi saat berbaring membuat asam lambung lebih mudah untuk berbalik ke kerongkongan. Waktu yang tepat untuk tidur atau sekedar berbaring adalah sekurang-kurangnya 3 jam sesudah makan.
Refluks terjadi ketika katup yang menghubungkan lambung dengan kerongkongan tidak menutup sempurna. Tidak diketahui pasti apa penyebabnya, namun beberapa hal yakni kebiasaan merokok, kehamilan dan obesitas merupakan faktor risiko yang bisa memicunya.
Meski memiliki faktor-faktor risiko tersebut, seseorang tetap bisa mencegah terjadinya refluks atau setidaknya mengurangi risikonya. Dikutip dari Foxnews, Kamis (11/11/2010), beberapa hal yang bisa mempengaruhi refluks asam lambung adalah sebagai berikut.
1. Posisi dan postur tubuh mempengaruhi refluks
Berbaring bisa menyebabkan refluks makin parah dan berlangsung lebih lama, sehingga dianjurkan untuk tetap duduk atau berdiri. Untuk mencegah terjadinya refluks saat tidur atau berbaring, manfaatkan efek gravitasi dengan memposisikan kepala sedikit lebih tinggi.
Kadang-kadang refluks juga terjadi saat sedang membungkuk. Posisi ini memberi tekanan pada perut sehingga asam lambung lebih mudah mengalami refluks.
2. Pakaian longgar mengurangi risiko refluks
Tekanan di daerah perut merupakan salah satu pemicu terjadinya refluks. Oleh karena itu hindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat jika sering mengalami refluks.
3. Olahraga meredakan gejala refluks
Segala jenis olahraga terutama latihan kardiovaskular bisa dilakukan untuk mengurangi gejala refluks asam lambung. Olahraga juga membantu mengurangi berat badan, yang juga termasuk salah satu faktor risiko refluks.
4. Hernia hiatus bisa memicu refluks
Ketika sebagian isi perut menonjol melewati diafragma atau pembatas dengan rongga dada, kondisi ini disebut hernia hiatus. Jika bagian yang menonjol ukurannya mencapai 3-4 cm, maka asam lambung bisa terjebak dan lebih berisiko untuk mengalami refluks.
5. Makan sesaat sebelum tidur menyebabkan refluks
Efek gravitasi saat berbaring membuat asam lambung lebih mudah untuk berbalik ke kerongkongan. Waktu yang tepat untuk tidur atau sekedar berbaring adalah sekurang-kurangnya 3 jam sesudah makan.
sumber: detikHealth
No comments:
Post a Comment